Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Mobilitas Penduduk : Pengertian, Jenis dan Faktor Pendorongnya

Pengertian

Mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Gejala mobilitas penduduk merupakan gejala alamiah yang terjadi sebagai respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.

Mobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
Adapun definisi mobilitas menurut para ahli, antara lain:

1. Mantra (1984), Mobilitas penduduk horizontal atau geografis meliputi semua pergerakan (movement) penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu pula. Batas wilayah dan perwilayahan yang umumnya digunakan adalah batas administrasi, misalnya : propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan.

2. Ravenstein mengemukakan tentang perilaku mobilitas penduduk  atau yang disebut dengan hukum-hukum migrasi penduduk adalah sebagai berikut:

  • Para migran memiliki kecenderungan untuk memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan
  • Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi adalah sulitnya memperoleh pekerjaan dan pendapatan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan. Daerah tujuan harus mempunyai kefaedahan wilayah (place utility) lebih tinggi dibandingkan dengan daerah asal.
  • Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain merupakan informasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi.
  • Informasi negatif dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk (migrasi potensial) untuk bermigrasi.
  • Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besar mobilitasnya.
  • Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frekuensi mobilitanya.
  • Para migran cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara bertempat tinggal di daerah tujuan, sehingga arah dan arus mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya informasi.
  • Pola migrasi yang dilakukan seseorang maupun sekelompok penduduk sulit untuk diperkirakan. Hal tersebut karena banyak dipengaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan, atau epidemi.
  • Penduduk yang masih muda dan belum kawin lebih banyak melakukan mobilitas dari pada mereka yang berstatus kawin.

Mobilitas atau pergerakan Penduduk
Mobilitas Penduduk
Faktor Pendorong Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor pendorong. Berikut faktor-faktor pendorong mobilitas penduduk: 

1. Faktor Ekonomi 

Pada umumnya, mobilitas penduduk terjadi karena seseorang ingin mengubah taraf hidupnya menjadi lebih baik. Faktor ekonomi merupakan faktor pendorong terbesar untuk melakukan mobilitas penduduk. Penduduk tergerak untuk meninggalkan tempat tinggal mereka karena sejumlah alasan yaitu: 

  • Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal. 
  • Sumber-sumber alam semakin berkurang seperti pertanian, tambang, dan lain-lain. 
  • Tidak ada infrastruktur dan sarana yang memadai. 
  • Adanya pilihan pekerjaan yang lebih menjanjikan di tempat yang lain.

2. Faktor Sosial 

Pergerakan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain tidak lepas dari faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang dilakukan antar-individu dengan sekelompok masyarakat di daerah tujuan. Proses interaksi sosial ini ditunjukkan melalui proses asosiatif dengan adanya kesamaan akan kebutuhan, kegemaran, atau perasaan yang merujuk pada rasa saling memiliki satu sama lain, kerja sama, dan integrasi. Akan tetapi, interaksi sosial juga dapat menunjukkan suatu proses dan contoh interaksi disosiatif. Interaksi disosiatif ditunjukkan dengan adanya perbedaan kepentingan, perasaan, atau aspirasi yang menyebabkan konflik. Contohnya adalah terdapat tekanan atau diskriminasi agama dan suku.

3. Faktor Transportasi 

Tersedianya sarana transportasi menjadi salah satu pendorong mobilitas karena alat transportasi yang lengkap dapat mempermudah akses masyarakat untuk bekerja dan bersekolah. Dengan demikian, maka masyarakat desa akan semakin sering melakukan perjalanan ke kota dengan biaya murah. Mobilitas penduduk dari desa ke kota semakin meningkat karena integrasi desa ke kota semakin baik.

4. Faktor Alam 

Faktor alam yang menjadi pendorong mobilitas penduduk adalah terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, banjir, wabah penyakit, dan lain-lain. Bencana alam yang terjadi mendorong masyarakatnya melakukan mobilitas karena menghindari terjadinya bencana yang sudah pernah terjadi sebelumnya atau kekhawatiran karena adanya potensi bencana tertentu.

Jenis Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk terbagi menjadi dua jenis yaitu mobilitas permanen dan mobilitas nonpermanen. 

A. Mobilitas Permanen 

Mobilitas permanen adalah pergerakan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain yang bersifat menetap dalam jangka waktu yang lama. Mobilitas permanen disebut juga migrasi. 

Mobilitas permanen atau migrasi terbagi menjadi dua jenis yaitu migrasi internasional dan migrasi internal.

1. Migrasi Internasional 

Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Jenis migrasi internasional adalah: 

  • Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara dari negara lain yang bertujuan untuk tinggal di negara tujuan. Penduduk yang melakukan imigrasi disebut imigran. 
  • Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap di negara tujuan. Penduduk yang melakukan emigrasi disebut emigran. 
  • Remigrasi adalah kembalinya seseorang yang melakukan migrasi ke negara asalnya setelah pindah dan menetap di negara tujuan. Contohnya adalah seorang warga Indonesia yang pindah dan menetap di Malaysia pada tahun 1990 kemudian kembali lagi ke Indonesia pada 2020 untuk seterusnya.

2. Migrasi Internal 

Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam satu negara. Jenis migrasi internal adalah: 

  • Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya menuju ke daerah yang jarang penduduknya. 
  • Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa atau kota kecil menuju ke kota besar. 
  • Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota besar ke kota kecil atau desa. Hal ini bisa terjadi karena ketatnya persaingan kerja di kota besar.

Mobilitas atau pergerakan Penduduk
Mobilitas Penduduk
B. Mobilitas Nonpermanen 

Mobilitas nonpermanen adalah perpindahan penduduk di mana masyarakat berpindah satu suatu wilayah ke wilayah lain, tetapi tidak bertujuan untuk menetap di wilayah tujuan. Mobilitas nonpermanen bersifat sementara dengan durasi waktu tertentu, seperti harian, mingguan, atau bulanan. 

Jenis mobilitas nonpermanen adalah: 

  1. Komutasi adalah perpindahan penduduk nonpermanen secara ulang alik atau pulang-pergi tanpa menginap di tempat tujuan. Orang yang melakukan komutasi disebut komuter atau penglaju. Contohnya adalah seseorang yang tinggal di Yogyakarta dan bekerja di Kota Solo. (Komuter) melakukan perjalanan dengan kereta rel listrik atau commuter line dan kembali ke Yogyakarta di hari yang sama. 
  2. Sirkulasi adalah perpindahan penduduk nonpermanen tetapi sempat menginap di tempat tujuan. Orang yang melakukan sirkulasi disebut sirkuler. Contohnya adalah orang-orang yang mudik ke kampung halaman ketika lebaran dan menetap untuk beberapa hari.

Baca juga : Migrasi Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Mobilitas Penduduk : Pengertian, Jenis dan Faktor Pendorongnya"